#ESSAY1 Belajar Nyaman berasal dari Lingkungan yang Sehat (2012)
Sekolah adalah suatu tempat yang menjadi sarana dan
prasana dalam dunia pendidikan. Seperti menambah ilmu melalui pembelajaran
dikelas. Mencari ilmu melalui fasilitas yang terdapat dalam suatu sekolah
tersebut. Dan berbagi ilmu, ketika salah seseorang meminta pendapat kepada kita
untuk membantu agar lebih mengerti mengenai suatu hal.
Dalam Kehidupan sehari-hari, media pembelajaran tiada
hentinya menciptakan dengan tujuan pengembangan IPTEK agar dapat mempermudah
proses pembelajaran. Akibatnya pun tidak menghasilkan dampak positif saja,
namun dampak negatif hadir mengiringi jalannya suatu pembelajaran.
Praktiknya dapat di ilustrasikan seperti seorang anak
yang sedang dalam proses pembelajaran di Sekolah. Anak tersebut telah menemukan
jalan yang semakin cepat untuk meraih informasi, seperti Internet. Maka dari
itu, anak tersebut ketika diberi tugas oleh Gurunya, merasa semua akan berjalan
lancar dan mudah untuk dicari tanpa berfikir. Dari pemikiran anak tersebut
dapat menumbuhkan rasa malas dan tak acuh dalam bidang pendidikan.
Salah satu faktor dalam mendorong proses pembelajaran
atau peranan penting adalah Lingkungan.
Lebih dispesifikan kembali, faktor lingkungan pun dapat dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu Lingkungan Sekolah, Lingkungan pertemanan dan Lingkungan keluraga.
Berbicara mengenai Lingkungan sekolah, lingkungan yang
bersih dapat menciptakan metoda pembelajaran yang membuat para siswa dan siswi
merasa nyaman. Nyaman digunakan dalam mendapatkan ilmu, mencari ilmu dan
berbagi ilmu. SMA Negeri 2 Kuningan misalnya.
Ketika
mendengar nama SMA Negeri 2 Kuningan, hal yang diingat adalah status sekolahnya
sebagai RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional). Bukan pula hal yang tabu didengar oleh masyarakat Kuningan.
Dengan sekolah yang terakreditasi A dan selalu menghasilkan para siswa dan
siswi berprestasi merepukan hasil dari kerjasama antara siswa dan Guru.
Namun
dalam dunia pendidikan di Indonesia, penghapusan nama RSBI pun membuat smanda
–singkatan dari SMA Negeri 2 Kuningan- enggan untuk tidak menghasilkan
prestasi. Baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Oleh karena itu,
banyak sekali orang tua yang menginginkan anaknya bersekolah di SMA Negeri 2
Kuningan.
Apakah
pembelajaran di SMA Negeri 2 Kuningan terasa nyaman? Pertanyaan tersebut sering
kita jadikan pedoman dalam menilai suatu sekolah, apakah pantas untuk dijadikan
pembelajaran bagi para siswa siswi ataukah tidak pantas.
Dapat
dilihat, SMA Negeri 2 Kuningan tidak disebut sebagai ‘sekolah yang gersang’.
Maksud disini adalah sekolah yang ditanami oleh pepohonan bisa dihitung dengan
jari. Halaman depan SMA Negeri 2 Kuningan yang terlihat oleh jalan ditanami
pohon-pohon yang rindang. Selain itu terdapat kolam di area parkir SMA Negeri 2
Kuningan. Tidak hanya itu pula tanaman-tanaman tersebar disetiap halaman kelas.
Hal ini membuat SMA Negeri 2 Kuningan terlihat rindang
dan menyejukan sebagai dijadikan tempat untuk menuntut ilmu. Menurut saya, tidak
hanya terlihat namun pepohonan dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
warga SMA Negeri 2 Kuningan.
Setiap hari Senin setelah diadakannya upacara, SMA Negeri
2 Kuningan pun selalu mengumumkan prestasi kelas dalam bidang kebersihan. Ada
yang disebut kelas terbersih dan ada yang disebut kelas kurang bersih. Dengan
diadakannya acara seperti itu, terasa SMA Negeri 2 Kuningan menginginkan para
siswa dan siswi selalu membersihkan ruangan belajarnya agar dapat menciptakan
suasana pembelajaran yang nyaman.
Dalam kebersihan kelas, sejak Sekolah Dasar pun
diadakannya jadwal piket setiap hari. Hal itu tidak putus hingga berakhirnya
Sekolah Dasar namun hingga tingkat Sekolah Menengah Atas pun tetap diadakannya
piket. Guna dapat menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman.
SMA Negeri 2 Kuningan dalam bidang mata pelajarannya
terdapat salah satu pelajaran yang berhubungan dengan lingkungan, yaitu
Pendidikan Lingkungan Hidup. Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dapat
membantu para siswa dan siswi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan. Dan
tidak hanya ruang lingkup suasana belajar yang nyaman, namun telah diajarkan
juga pada pembelajaran Agama bahwa Kebersihan merupakan sebagian dari iman.
Terasa sekali sekolah di SMA Negeri 2 Kuningan itu
nyaman. Berarti siswa dan Guru berhasil menciptakan suasana yang nyaman melalui
proses yang sebetulnya sangat sulit untuk digerakkan. Terkadang siswa dan siswi
malas untuk membersihkan kelas. Namun ternyata dapat diakali dengan
dicitakannya peraturan akan membayar denda ketika tidak melaksanakan piket
kelas. Salah satunya adalah kelas XII IPA 2, kelas yang diduduki oleh saya
selama hampir setahun ini.
Makadari itu, pembelajaran sangat nyaman ketika
terciptanya lingkungan yang bersih. Bukan hanya mendapatkan prestasi baik dalam
bentuk piala dan piagam tapi juga dapat dirasakan oleh para siswa dan siswi
yang menduduki ruang kelas tersebut. Alangkah semakin baik, ketika tidak adanya
pelanggaran untuk tidak melaksanakan piket kelas, tidak juga membuang sampah
sembarangan, tidak juga mencoret-coreti tembok, dan hal-hal yang mengakibatkan
ruangan pembelajaran terasa tiak nyaman.
0 Comments