Mentari yang bersinar di bulan MEI

by - 3:49 AM

Siang hari tadi, saya bertemu dengan lelaki yang berumur sekitar 45 tahun. Dengan baju yang kusam, memakai peci, duduk dipelataran tembok masjid pada salah satu gang yang hanya cukup untuk dimasuki satu buah mobil.
Saya hendak berpikir, sungguh tidak tega melihat nya. Dan berjalan hampir mendekatinya, lelaki itu berkata "Neng, nuhunkeun artos neng. Bapa henteu gaduh nanaon neng.". Dengan sekejap saya berpikir keras dan bingung saya harus melakukan apa. Mengapa lelaki yang cukup gagah harus berbicara seperti itu, khalayak peminta yang tidak memiliki keluarga. Kemana istri dan anak-anaknya. Keluarganya maupun orangtua nya?
Langsung saya teringat kepada Ayah. Dengan tidak pernah menampilkan wajah lelahnya, yang selalu tersenyum datang sore hari sepulang kerja. Dan tepatnya hari ini, 13 Mei 2014 Ayah saya berulangtahun. Sungguh lelaki terhebat yang saya kenal adalah Ayah. Ayah yang selalu memberitahukanku mana yang salah dan mana yang benar. Ayah yang selalu berbicara dan bercerita padaku tentang hari ini, esok, maupun kemarin.
Saya menyayangi Ayah karena-Mu Ya Allah. Semoga rasa sayang ini tersampaikan melalui alam yang berbicara padanya, langit yang tersenyum kepadanya, dan hati yang berbisik padanya. Dan satu hal yang selalu saya ucapkan dalam doa, agar Engkau Ya Rabb selalu menjaga Ayah, dimanapun.
Mentari yang bersinar di bulan MEI,  Ayah.

You May Also Like

2 Comments