Bagaimana bila aku tak mau namun kau sangat menginginkannya?
Bagaimana aku harus melarang apabila itu sudah kewajibannya? Bagaimana aku
harus bertindak kalau ucapanku tak kau dengarkan selalu?
“Live is like a rainbow. Many colors in our lives.” Bukan
hanya warna cerah yang mewarnai kehidupan dunia, bukan pula ditambah dengan
warna gelap, namun warna kelabu selalu hadir menghampiri tanpa dipinta. Sudah
jelas hatiku berkata tidak, namun ku tau kau menginginkannya. Sudah tau aku
merasa khawatir, namun ku tau kau tak mencemaskannya. Sudah tau egoku
memberontak, namun ku tau itulah tugasmu.
Apa daya mulut tak pandai berucap, namun hati berteriak
keras. Untuk apa berkata Tidak, namun semestinya adalah Ya.
Selain adanya aku dalam kehidupanmu. Selain adanya
kegiatanku denganmu lalu dengan tugasmu. Dan juga selain adanya hatiku dengan
hatimu bahkan kehidupan ku tak tahu bagaimana terjadi.
Sungguh ku tau bahwa kau mencintaiku. Sungguh ku percaya
bahwa kau menyayangiku.
Setidaknya hatimu tetap untukku, walau waktumu belum
sepenuhnya bersamaku.