Powered by Blogger.

About Me

  • About Me

ayudyahrara's blog

Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Terkadang ada seseorang yang begitu baik, sopan, santun, ramah kepada semuanya dan hal selanjutnya yang terjadi adalah baper. Please, telling the truth. Apakah kamu pernah merasakan seperti itu?
Let me say, baper adalah sebuah kata yang menjadi trend saat ini atau bisa disebut juga sebagai kata "kegeeran". Disisi lain pun, yang selalu baik kepada semua orang, just say this: kamu harus tegas.
Tapi apakah salah apabila kita baik kepada semua orang? Jelas tidak. Yang salah adalah bagaimana menempatkanmu berbicara dengan sesama jenis atau lawan jenis. Sesuai aturan keyakinan kalianlah itu yang terbaik.
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Tema   : Bagaimana air selalu berih yang kita gunakan?


Kehidupan Bersuara

            Kehidupan merupakan tempat dimana manusia dan makhluk hidup lain melakukan rutinitasnya dalam bersuara. Bersuara untuk mendapatkan kebaikan, kesejahteraan, maupun keadilan. Terutama kepentingan hidup untuk kehidupannya. Berbicara mengenai  kehidupan, tidak lepas dengan keterkaitan bersama lingkungan. Lingkungan memiliki peran penting dalam membentuk suatu kehidupan. Kehidupan yang membutuhan komponen abiotik yang memiliki arti suatu benda-benda mati atau tak hidup seperti air. Air merupakan senyawa yang sangat penting  bagin semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tidak di planet lain (sumber:Wikipedia).
            Komponen air memiliki kegunaan yang sangat penting bagi hidup untuk kehidupan manusia di Bumi ini. Contohnya saja dalam kehidupan sehari-hari manusia menggunakan air untuk minum dalam menambah nutrisi setiap harinya, mandi untuk membersihkan anggota tubuhnya, mencuci untuk membersihkan suatu hal yang terlihat kusam, dan air menjadikan manusia sebagi komponen sangat penting dalam menjalankan hidupnya. Kegunaan tersebut menjadikan manusia yang semestinya harus menjaga alam semesta yang berisikan air sebanyak 71% di Bumi ini. Oleh sebab itu, manusia memiliki peran penting dalam menjaga lingkungannya dengan baik. Keterkaitan yang selalu menjadi peran penting dan menguntungkan untuk hidup dalam kehidupan manusia di Bumi.
            Dalam era globalisasi, sangat berdampak terhadap lingkungan yang memiliki perubahan dari masa ke masa. Tidak diragukan lagi bahwa pembangunan pada perkotaan semakin berlimpah. Yang bermula tanah, lalu dibangun menjadi perumahan. Yang bermula pertanian, lalu dibangun menjadi area perbelanjaan. Adapun yang bermula lahan perkebunan, lalu dibangun menjadi gedung-gedung yang menjulang tinggi. Tak usah heran dengan keberadaan lingkungan, suatu lingkungan dapat ditentukan dengan ketetapan hukum di sekitarnya. Apabila pengawasan dan pengendalian hukum berkurang, maka pembangunan akan berdampak buruk bagi kehidupan sekitar pembangunan. Seperti adanya bencana banjir, tidak ada mata air, dan kurangnya tempat hijau dalam penyerapan kandungan air.
            Air bersih sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun penyediaan air bersih dalam era globalisasi ini dapat dikatakan minimum. Penyebabnya berasal dari manusia itu sendiri. Seperti membuang sampah sembarangan, pembuatan pembangunan tanpa dilakukannya AMDAL, dan kurangnya perhatian terhadap lingkungan sekitar. Menurut Dadan Ramdhan selaku Direktur Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Jawa Barat dalam pembicaraannya pada seminar Aksi Peduli Lingkungan Teknik Industri yang bertempat di Universitas Pasundan menyebutkan sebenarnya banyak bangunan insfrastruktur yang berasal dari lingkungan, seperti mata air. Namun dengan adanya exploitasi terhadap komponen abiotik yaitu air membuat banyaknya dampak kerusakan lingkungan.
            Oleh karena itu, persediaan air bersih sebenarnya berasal dari lingkungan kita sendiri. Bukan hanya masyarakat yang terus bersuara menginginkan kehidupan dengan air bersih, bukan hanya pemerintah yang terus memikirkan bagaimana menyediakan air bersih dalam kehidupan di era globalisasi ini, dan tentunya kita sendiri yang harus menginginkan dan memikirkan agar air bersih tetap tersedia. Bukan dengan cara demonstrasi kepada Pemerintah, bukan dengan cara memaki-maki atas kesalahan yang tidak dipikirkan, dan bukan dengan cara memikirkan masalah tanpa adanya tindakan. Agar air tetap bersih harus dipikirkan dan ditindaklanjuti oleh diri kita sendiri.

            Berhubungan dengan era globalisasi ini, agar air tetap bersih dapat dilakukannya dengan tindakan 2P. Yang dimaksud 2P adalah Perbaiki dan Pelihara. Perbaikilah lingkungan dengan cara membuat tanah agar tetap hijau, membuang sampah pada tempatnya, tidak mencemarkan air dengan zat-zat berbahaya, membuat biopori di lingkungan yang kurang dengan peresapan air, sebelum adanya pembangunan wajib dilakukan AMDAL, dan penegasan Hukum yang berlaku mengenai pencemaran air dan lingkungan. Peliharalah ketika banyaknya tanaman hijau, peliharalah kebersihan di sekitar lingkungan, peliharalah pengendalian lingkungan yang baik, serta peliharalah pengawasan Hukum yang tegas agar dapat meminimalisir tindakan perusakan kebersihan air dan lingkungan yang bersih. Perbaiki dari diri sendiri, pelihara dari diri sendiri, dan akan bermanfaat bagi diri sendiri serta kehidupan di masa yang akan datang.
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
            Sekolah adalah suatu tempat yang menjadi sarana dan prasana dalam dunia pendidikan. Seperti menambah ilmu melalui pembelajaran dikelas. Mencari ilmu melalui fasilitas yang terdapat dalam suatu sekolah tersebut. Dan berbagi ilmu, ketika salah seseorang meminta pendapat kepada kita untuk membantu agar lebih mengerti mengenai suatu hal.
            Dalam Kehidupan sehari-hari, media pembelajaran tiada hentinya menciptakan dengan tujuan pengembangan IPTEK agar dapat mempermudah proses pembelajaran. Akibatnya pun tidak menghasilkan dampak positif saja, namun dampak negatif hadir mengiringi jalannya suatu pembelajaran.
            Praktiknya dapat di ilustrasikan seperti seorang anak yang sedang dalam proses pembelajaran di Sekolah. Anak tersebut telah menemukan jalan yang semakin cepat untuk meraih informasi, seperti Internet. Maka dari itu, anak tersebut ketika diberi tugas oleh Gurunya, merasa semua akan berjalan lancar dan mudah untuk dicari tanpa berfikir. Dari pemikiran anak tersebut dapat menumbuhkan rasa malas dan tak acuh dalam bidang pendidikan.
            Salah satu faktor dalam mendorong proses pembelajaran atau peranan penting adalah Lingkungan. Lebih dispesifikan kembali, faktor lingkungan pun dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu Lingkungan Sekolah, Lingkungan pertemanan dan Lingkungan keluraga.
            Berbicara mengenai Lingkungan sekolah, lingkungan yang bersih dapat menciptakan metoda pembelajaran yang membuat para siswa dan siswi merasa nyaman. Nyaman digunakan dalam mendapatkan ilmu, mencari ilmu dan berbagi ilmu. SMA Negeri 2 Kuningan misalnya.
Ketika mendengar nama SMA Negeri 2 Kuningan, hal yang diingat adalah status sekolahnya sebagai RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional). Bukan pula hal yang tabu didengar oleh masyarakat Kuningan. Dengan sekolah yang terakreditasi A dan selalu menghasilkan para siswa dan siswi berprestasi merepukan hasil dari kerjasama antara siswa dan Guru.
Namun dalam dunia pendidikan di Indonesia, penghapusan nama RSBI pun membuat smanda –singkatan dari SMA Negeri 2 Kuningan- enggan untuk tidak menghasilkan prestasi. Baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Oleh karena itu, banyak sekali orang tua yang menginginkan anaknya bersekolah di SMA Negeri 2 Kuningan.
Apakah pembelajaran di SMA Negeri 2 Kuningan terasa nyaman? Pertanyaan tersebut sering kita jadikan pedoman dalam menilai suatu sekolah, apakah pantas untuk dijadikan pembelajaran bagi para siswa siswi ataukah tidak pantas.
Dapat dilihat, SMA Negeri 2 Kuningan tidak disebut sebagai ‘sekolah yang gersang’. Maksud disini adalah sekolah yang ditanami oleh pepohonan bisa dihitung dengan jari. Halaman depan SMA Negeri 2 Kuningan yang terlihat oleh jalan ditanami pohon-pohon yang rindang. Selain itu terdapat kolam di area parkir SMA Negeri 2 Kuningan. Tidak hanya itu pula tanaman-tanaman tersebar disetiap halaman kelas.
            Hal ini membuat SMA Negeri 2 Kuningan terlihat rindang dan menyejukan sebagai dijadikan tempat untuk menuntut ilmu. Menurut saya, tidak hanya terlihat namun pepohonan dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi warga SMA Negeri 2 Kuningan.
            Setiap hari Senin setelah diadakannya upacara, SMA Negeri 2 Kuningan pun selalu mengumumkan prestasi kelas dalam bidang kebersihan. Ada yang disebut kelas terbersih dan ada yang disebut kelas kurang bersih. Dengan diadakannya acara seperti itu, terasa SMA Negeri 2 Kuningan menginginkan para siswa dan siswi selalu membersihkan ruangan belajarnya agar dapat menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman.
            Dalam kebersihan kelas, sejak Sekolah Dasar pun diadakannya jadwal piket setiap hari. Hal itu tidak putus hingga berakhirnya Sekolah Dasar namun hingga tingkat Sekolah Menengah Atas pun tetap diadakannya piket. Guna dapat menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman.
            SMA Negeri 2 Kuningan dalam bidang mata pelajarannya terdapat salah satu pelajaran yang berhubungan dengan lingkungan, yaitu Pendidikan Lingkungan Hidup. Pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) dapat membantu para siswa dan siswi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan. Dan tidak hanya ruang lingkup suasana belajar yang nyaman, namun telah diajarkan juga pada pembelajaran Agama bahwa Kebersihan merupakan sebagian dari iman.
            Terasa sekali sekolah di SMA Negeri 2 Kuningan itu nyaman. Berarti siswa dan Guru berhasil menciptakan suasana yang nyaman melalui proses yang sebetulnya sangat sulit untuk digerakkan. Terkadang siswa dan siswi malas untuk membersihkan kelas. Namun ternyata dapat diakali dengan dicitakannya peraturan akan membayar denda ketika tidak melaksanakan piket kelas. Salah satunya adalah kelas XII IPA 2, kelas yang diduduki oleh saya selama hampir setahun ini.

            Makadari itu, pembelajaran sangat nyaman ketika terciptanya lingkungan yang bersih. Bukan hanya mendapatkan prestasi baik dalam bentuk piala dan piagam tapi juga dapat dirasakan oleh para siswa dan siswi yang menduduki ruang kelas tersebut. Alangkah semakin baik, ketika tidak adanya pelanggaran untuk tidak melaksanakan piket kelas, tidak juga membuang sampah sembarangan, tidak juga mencoret-coreti tembok, dan hal-hal yang mengakibatkan ruangan pembelajaran terasa tiak nyaman. 
Share
Tweet
Pin
Share
No Comments
Older Posts

Categories

  • Catatan
  • Cerpen dan Essay
  • opini
  • Student Exchange

Visitor

Follow Us

  • instagram
  • youtube
  • cookpad

Blog Archive

  • June 2018 (1)
  • February 2017 (8)
  • December 2015 (1)
  • April 2015 (5)
  • November 2014 (1)
  • July 2014 (3)
  • May 2014 (1)
  • February 2014 (2)

Postingan Populer

  • FEELING KOREA (UNPAS-Chonbuk National University)
  • Jangan salahkan, cinta.
  • #CERPEN1 BELENGGU (2012)
  • #ESSAY2 Kehidupan Bersuara (2013)
  • I Think #4
  • Mentari yang bersinar di bulan MEI
  • Untukku
  • Surat Cinta Untuk Calon Suamiku

Followers

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates