#CERPEN2 Hikmah (2012)
Siang itu gersangnya matahari telah menempati titik puncak
yang memanggang sebuah gedung sekolah menengah atas. Terkadang para siswa-siswi
pun tak kunjung beranjak dari sekolah menengah atas ini setelah bel pulang
dikarenakan berbagai macam alasan, ada yang mengikuti ekstrakulikulerlah, ada
juga yang memang berniat bermain disekolah terlebih dahulu dan ada juga yang
tengah asyik bermain jaring situs sosial semacam facebook, twitter, plurk dan
semacamnya.
Diantara
berbagai makhluk hidup yang terkumpul didalam gedung sekolah tersebut ada
seorang cewe yang tengah asyik meminum soft drink nya. Adalah cewe berpakaian
putih abu seperti siswa-siswi lainnya adalah Lura yang dikenal karena
kepandaian dan kepintarannya. Cewek ini memiliki berat badan sekitar 42 sampai
dengan 45-an, sedangkan tingginya Cuma 156 (mungkin). Rambutnya cukup panjang
terurai rapih. Dan hoby dia hanya satu ialah membaca buku.
Saat ini ia
menduduki kelas XII pada Sekolah Menengah Atas favorit di kotanya. Detik-detik
menjelang Ujian Nasional iya sangat rajin dan bersemangat dalam hal belajar dan
mengikuti bimbel-bimbel yang berada di kota tersebut.
Pada hari
Ujian Nasional tiba, ia merasa optimis dengan yang ia kerjakan dari soal yang
paling mudah hingga yang tersulit. Wajahnya selalu tersenyum karena ia sangat
yakin akan lulus pada kelulusan nanti. Hingga hari terakhir tiba, ia tak merasa
takut dengan yang ia kerjakan. Ia tetap mengerjakan dengan rasa optimis dan
tanpa meragukan adanya kesalahan dalam lembar kerja jawabannya.
Pengumuman
kelulusan akan diumumkan dua bulan setelah Ujian Nasional. Lura tak merasa
khawatir dan cemas dengan melihat hasil yang ia dapatkan. Dan teman-teman Lura
pun yakin bahwa Luralah yang mendapat peringkat pertama pada kelulusan Ujian
Nasional itu.
Dua bulan
telah berlalu dan pengumuman kelulusan akan segera ditampilkan di mading
sekolahnya masing-masing. Dan yang terjadi sepertinya tak diduga. Lura tak
lulus dalam Ujian Nasional. Lura merasa ada kejanggalan dalam nilai yang ia
dapatkan. Ia langsung bertanya-tanya kepada Guru BP yang selalu memberi solusi
yang terbaik untuk murid-muridnya. Ternyata semua itu adalah kesalahan Lura
yang tidak teliti dengan mengerjakan soal Ujian Nasionalnya.
Kini Lura
yang sekarang tak sama dengan Lura yang dulu. Lura kini menjadi sesosok yang
pendiam, tertutup dan malas belajar. Orangtua Lura pun taktahu harus berbuat
apalagi agar Lura tidak seperti ini. Sahabat-sahabat yang terus menyemangati
Lura tapi tak ada perubahan terhadap kondisi dan sikap Lura saat ini.
Tapi pada akhirnya, Lura menyadari
dengan yang ia lakukan saat ini. Bahwa dia akan lebih berhati-hati dalam
sesuatu yang ia akan hadapi. Ia tidak akan menyia-nyiakan sebuah kesempatan
untuk masa depan yang akan ia raih. Ia yakin bahwa jika kita bekerja keras dan
teliti dalam mengerjakan sesuatu hal maka kita akan mendapatkan hasil yang
memuaskan.
0 Comments